|
Foto: Bensa Ema |
Tokoh masyarakat desa Pamakayo mengharapkan agar anak-anak dan pelajar di desa Pamakayo menghabiskan waktu sore hari di taman baca yang baru didirikan. Alasannya, di taman baca tersebut tidak saja tersedia buku namun juga ada tutor yang siap membantu. Hal ini diungkapkan oleh Utami Sembodo dari Komunitas Pengrajin Kreatif Indonesia (Kajavva) saat launching Taman Ilmu Kajavva di Pamakayo, Selasa (2/4/2019).
Taman ilmu Kajavva didirikan atas kerjasama Kajavva Indonesia bersinergi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bensa Ema. Pendiri serta pengelola PKBM Bensa Ema adalah Piter Ame Kewuren. Sementara pemilihan lokasi taman baca di Pamakayo ditentukan atas rekomendasi dari Bapak Tony.
Melaporkan dari lokasi, Utami mengungkapkan bahwa pembukaan Taman Ilmu Kajavva ini disambut baik oleh tokoh-tokoh masyarakat Pamakayo. "Taman Ilmu Kajavva ini memang masih jauh dari sempurna. Tapi kalau kita tidak berani memulai untuk membuka taman baca, maka anak-anak hanya akan tetap bermimpi untuk bisa membaca buku-buku yang berkualitas," ungkapnya.
Utami melanjutkan, timnya dari Komunitas Pengrajin Kreatif Indonesia (Kajavva) mempunyai program “sumbang buku dan transfer ilmu” untuk sejumlah PKBM di desa Pamakayo, Kalelu dan Lamawohong. Sementara kegiatan launching dan pengresmian taman baca ini diramaikan dengan lomba mewarna oleh anak-anak PAUD,TKK dan SD di ketiga desa. (Teks: Utami Sumbodo, Edit: Simpet)
|
Foto: Bensa Ema |
|
Foto: Bensa Ema |
|
Foto: Bensa Ema |
|
Foto: Bensa Ema |